Minggu, 11 September 2011

bila kita tak tahu maknanya

Ini adalah kisah nyata yang kemudian tersebar dari mulut ke mulut melalui beberapa yang menyaksikan kejadian secara langsung. Kisah ini bertempat di sebuah lokasi di Aceh, pasca bencana tsunami yang menerjangnya. Hal ini telah menggugah hati dari manusia di seluruh dunia untuk bergerak memberikan bantuan. Berbagai bantuan dikirim dan para relawan
didelegasikan untuk membantu para korban bencana.
Pada suatu malam ketika para relawan dari berbagai negara dan kota, berkumpul mengrumuni api unggun yang menyala di tengah mereka. Tiba-tiba datang seorang gadis kecil, di adalah warga pribumi, dia pun membawakan sebuah lagu berbahasa inggris. Dengan hafal dan lancar, tanpa kesulitan sedikitpun para relawan yang menonton pun terhibur, kagum dengan anak tersebut.
Begitu selesai gadis itu pun disambut dengan applause para relawan, mereka senang dan kagum terhadap kemampuan bahasa inggris anak tersebut. Kemudian salah seorang relawan dari luar negeri maju ke depan, menghampiri gadis itu. Dia pun bertanya menggunakan bahasa inggris. Namun apda yang terjadi, si gadis bingung, menoleh kesana kemari, tak ada jawaban. Ternyata diketahui bahwa si gadis yang fasih menyanyikan lagu inggris tadi, ternyata tidak bisa berbahasa inggris. Sontak saja, para relawan tertawa terbahak-bahak mengetahui hal tersebut. Sebuah hiburan di tengah negeri yang dilanda bencana, mungkin begitu pikir mereka.
Namun, tak banyak yang menyadari di antara kerumunan relawan tadi, ada seorang warga pribumi yang sudah cukup tua, tampak dia begitu sedih setelah menyaksikan kejadian itu. Sampai ada relawan muda di dekatanya pun bertanya,"bapak, kenapa ga ketawa?"
"saya lagi sedih mas?", kata bapak itu
"keluarga bapak ada yang meninggal?"
"ga mas."
"rumah bapak roboh."
"kalau rumah bisa dibangun lagi."
"terus kenapa pak?"
"tadi waktu melihat gadis itu, apa yang ada di pikiran mas?"
"saya kagum pak, ada anak kecil yang fasih nyanyi pakai bahasa Inggris, hebat."
"saya justru sedih mas, jangan-jangan itu teguran dari Allah pada saya dan kita semua. Sama halnya kita yang selama ini menggunakan bahasa arab dalam sholat, doa, atau ibadah lainya. Tapi apakah kita tahu artinya. Saya takut ketika nanti ditanya di akhirat menggunakan bahasa arab, kita Cuma diam, bingung tak bisa menjawab. Kemudian kita pun ditertawakan oleh makhluk ciptaan Allah yang menonton kita, pohon, batu, rumput, semuanya tertawa. Saya sedih umur saya sudah 50 tahun namun sampai saat ini saya tidak tahu arti dari bacaan sholat saya. Masya Allah."
Si pemuda hanya terdiam tak mampu berkata-kata.
Astagfirullah.
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar